Berawal Dari Membaca
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kamu mempunyai hobi membaca ? Berbahagialah. Sebab, syarat menjadi penulis salah satunya adalah banyak membaca. Dengan membaca, kita jadi tahu segalanya. Hal yang sebelumnya menjadi misteri, setelah membaca kita jadi ngeh. Membaca akan membuka wawasan kita tentang segala hal. Menyenangkan sekali memang. Waktu SD saja, senang betul bisa membaca buku-buku pelajaran, buku cerita, komik, bahkan “nekat” membaca Koran. Dengan semakin banyak membaca, semakin besar rasa ingin tahu kita. Nggak mengherankan jika kemudian kita selalu ketagihan untuk membaca (terutama baca SMS). Jadi, silahkan baca buku apa saja, selama syar’i, selama kamu sanggup untuk membacanya. Selama matamu masih melek (kalo tidur, kan nggak bisa baca……terus ikan gimana…he…he…he).
Di Amerika, menurut Pak Ade Armando saat mengisi acara launching Majalah Remaja Islam “Permata” tahun 2002 lalu, ia menyebutkan bahwa hampir sejuta judul buku terbit tiap tahunnya. Itu menunjukkan bahwa minat baca di sana sangat besar. Di Jepang juga sama. Seorang teman pernah memberi kabar, bahwa Koran terbesar di sana, setiap hari bisa terbit dengan jumlah oplah 4 kali lebih besar dari jumlah penduduk Jepang itu sendiri. Apakah mereka mengoleksi Koran tersebut ? Nggak tahu pasti. Tapi, keberanian penerbit untuk mencetak sebesar itu adalah sebuah prestasi sekaligus menaruh kepercayaan kepada masyarakat, bahwa masyarakat di sana memang “gila” baca.
Banyak orang besar rata-rata hobi membaca dan mengakui manfaat membaca bagi kemajuan karirnya. Sebut saja Theodore Roosevelt, ia bahkan sanggup membaca tiga buku dalam sehari selama di gedung putih. John F. Kennedy juga sama, bahkan ia disebutkan sanggup membaca 1000 kpm (kata per menit). Bisa dibayangkan, berarti dalam satu jam bisa membaca 60 ribu kata.
Dengan membaca, kita juga jadi tercerahkan. Apalagi sekarang sudah maju banget teknologi mesin cetak, hingga informasi bisa didapatkan dengan mudah sampe ke pelosok desa. Teknologi informasi yang juga ikut membidani lahirnya internet semakin membantu masyarakat mendapatkan informasi yang banyak. Inilah yang disebut sebagai “ledakan informasi”. Hasilnya, ambil contoh di desa, para petani yang rajin mendapatkan informasi, salah satunya dengan membaca, lebih maju dalam menggarap sawahnya. Mereka tak lagi menarik bajaknya dengan kerbau atau sapi. Karena kerbau dan sapi amat lamban. Kemudian mereka beralih ke mesin traktor. Membaca emang bermanfaat banget githuuuuuu…………………………
Banyak penulis besar juga pasti berawal dari kebiasaan membaca. J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter, nggak mungkin bisa mengekspresikan seluruh isi tulisannya jika tidak membaca sebelumnya. Sehingga ia menjadi tahu kapan menumpahkan rasa marah dalam sebuah tulisannya, kapan menuliskan kekaguman, dan bagaimana caranya bisa menggiring pembacanya supaya bisa memahami tulisannya, yakin itu!!!. Ernest Hemingway bisa ngetop dengan novel-novelnya juga karena getol membaca, gitu. Mantan presiden Soekarno, juga terkenal rajin membaca. Itu sebabnya, beliau bisa menuangkan kembali dalam beberapa buku yang berhasil ditulisnya.
Kalo kamu nggak cukup buku untuk dibaca, silakan kunjungi perpustakaan, atau paling banter, dateng ke toko buku. Meski kamu nggak beli satu buku pun, kamu bisa membaca buku baru yang dipajang tanpa segel. Silakan dibaca, siapa tahu ada informasi menarik yang bisa kamu dapetin. Menyenangkan sekali bukan? So membaca adalah kemungkinan paling besar untuk mendapatkan informasi (selain mendengar tentunya). Membaca memang akan memperkaya wawasan. Manfaatnya besar banget, tapi jangan baca saja kalo bisa juga beli bukunya, biar nggak disindir sama penjaga tokonya.
Nah, nggak cukup hanya dengan membaca tapi kita juga harus belajar menulis. Masa kita cuma ngebaca aja, malu dong (mau baca tapi ga’ mau nulis). Yah meskipun awalnya sulit-sulit ribet, tapi sebenernya ga’ ribet-ribet amat kok!! Nih, buktinya!!! Meski masih banyak kekurangan disana-sini sih, tapi jangan jadikan itu sebagai penghalang. Gimana? masih semangat kan??! Kalo masih semangat, mungkin resep yang sederhana ini bisa ngebantu kamu untuk semangat nulis. Siaaaaaaaaap!!!! Mulai!!!!
Pertama, masih inget kan awal-awal tadi kita ngebahas apa?? Yup!! Bener banyak membaca. Karena dengan banyak membaca akan semakin banyak yang akan kita tulis dan yang kita bahas ga’ cuma itu-itu aja.
Kedua, mulai dari yang terkecil dan yang berhubungan ama tugas kita sehari-hari. Contohnya, jangan males nulis catatan yang diberikan sama guru disekolah (selain catatan kita lengkap, sebenarnya ini juga dapat melatih diri kita untuk menulis. Dengan catatan kita juga bisa ngembangin apa yang guru kita tuliskan).
Ketiga, mulai dari saat ini dan jangan nunda-nunda untuk menulis. Nah, untuk yang ini kamu mungkin perlu yang namanya buku kecil atau notebook untuk mencatat inspirasi yang mungkin secara ga’ sengaja kamu dapetin. Dan jangan lupa untuk terus ngebawa buku kecil ini. Karena sewaktu-waktu kamu bisa aja nemuin kosakata baru dan pengalaman baru. Akhirnya kamu butuh buku kecil ini deh sebagai tempat catatan.
Keempat, jangan malu untuk nunjukin hasil karyamu. Photocopy yang banyak terus bagiin deh ke temen-temen kamu. Dari sini kamu akan dapet banyak saran, kritikan dan mugkin aja cemoohan, tapi jangat buat itu semua menghalangi tekadmu, anggap aja semua itu merupakan cambukan untuk nunjukin bahwa Kamu tu bisa. Semangat!!!!
Kelima, coba kamu ikut organisasi yang disana ada hubungannya ama tulis-menulis. Contohnya nih, kamu bisa ikut itu tu Forum Penulis Muda atau singkatan kerennya FORLIMA.
Nah, gimana sama resepnya? Semoga resep yang sedikit ini bisa membantu kamu semua untuk ngikutin jejak para penulis, Karena apa??? Kalo kita tidak berkarya kita akan dilupakan dunia. Karena lewat karya kita inilah kita akan dikenal dan dikenang. Nunggu apa lagi, usia kita cuman sebentar dan semakin berkurang lho.
SELAMAT MENCOBA !!! (SP)
Di Amerika, menurut Pak Ade Armando saat mengisi acara launching Majalah Remaja Islam “Permata” tahun 2002 lalu, ia menyebutkan bahwa hampir sejuta judul buku terbit tiap tahunnya. Itu menunjukkan bahwa minat baca di sana sangat besar. Di Jepang juga sama. Seorang teman pernah memberi kabar, bahwa Koran terbesar di sana, setiap hari bisa terbit dengan jumlah oplah 4 kali lebih besar dari jumlah penduduk Jepang itu sendiri. Apakah mereka mengoleksi Koran tersebut ? Nggak tahu pasti. Tapi, keberanian penerbit untuk mencetak sebesar itu adalah sebuah prestasi sekaligus menaruh kepercayaan kepada masyarakat, bahwa masyarakat di sana memang “gila” baca.
Banyak orang besar rata-rata hobi membaca dan mengakui manfaat membaca bagi kemajuan karirnya. Sebut saja Theodore Roosevelt, ia bahkan sanggup membaca tiga buku dalam sehari selama di gedung putih. John F. Kennedy juga sama, bahkan ia disebutkan sanggup membaca 1000 kpm (kata per menit). Bisa dibayangkan, berarti dalam satu jam bisa membaca 60 ribu kata.
Dengan membaca, kita juga jadi tercerahkan. Apalagi sekarang sudah maju banget teknologi mesin cetak, hingga informasi bisa didapatkan dengan mudah sampe ke pelosok desa. Teknologi informasi yang juga ikut membidani lahirnya internet semakin membantu masyarakat mendapatkan informasi yang banyak. Inilah yang disebut sebagai “ledakan informasi”. Hasilnya, ambil contoh di desa, para petani yang rajin mendapatkan informasi, salah satunya dengan membaca, lebih maju dalam menggarap sawahnya. Mereka tak lagi menarik bajaknya dengan kerbau atau sapi. Karena kerbau dan sapi amat lamban. Kemudian mereka beralih ke mesin traktor. Membaca emang bermanfaat banget githuuuuuu…………………………
Banyak penulis besar juga pasti berawal dari kebiasaan membaca. J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter, nggak mungkin bisa mengekspresikan seluruh isi tulisannya jika tidak membaca sebelumnya. Sehingga ia menjadi tahu kapan menumpahkan rasa marah dalam sebuah tulisannya, kapan menuliskan kekaguman, dan bagaimana caranya bisa menggiring pembacanya supaya bisa memahami tulisannya, yakin itu!!!. Ernest Hemingway bisa ngetop dengan novel-novelnya juga karena getol membaca, gitu. Mantan presiden Soekarno, juga terkenal rajin membaca. Itu sebabnya, beliau bisa menuangkan kembali dalam beberapa buku yang berhasil ditulisnya.
Kalo kamu nggak cukup buku untuk dibaca, silakan kunjungi perpustakaan, atau paling banter, dateng ke toko buku. Meski kamu nggak beli satu buku pun, kamu bisa membaca buku baru yang dipajang tanpa segel. Silakan dibaca, siapa tahu ada informasi menarik yang bisa kamu dapetin. Menyenangkan sekali bukan? So membaca adalah kemungkinan paling besar untuk mendapatkan informasi (selain mendengar tentunya). Membaca memang akan memperkaya wawasan. Manfaatnya besar banget, tapi jangan baca saja kalo bisa juga beli bukunya, biar nggak disindir sama penjaga tokonya.
Nah, nggak cukup hanya dengan membaca tapi kita juga harus belajar menulis. Masa kita cuma ngebaca aja, malu dong (mau baca tapi ga’ mau nulis). Yah meskipun awalnya sulit-sulit ribet, tapi sebenernya ga’ ribet-ribet amat kok!! Nih, buktinya!!! Meski masih banyak kekurangan disana-sini sih, tapi jangan jadikan itu sebagai penghalang. Gimana? masih semangat kan??! Kalo masih semangat, mungkin resep yang sederhana ini bisa ngebantu kamu untuk semangat nulis. Siaaaaaaaaap!!!! Mulai!!!!
Pertama, masih inget kan awal-awal tadi kita ngebahas apa?? Yup!! Bener banyak membaca. Karena dengan banyak membaca akan semakin banyak yang akan kita tulis dan yang kita bahas ga’ cuma itu-itu aja.
Kedua, mulai dari yang terkecil dan yang berhubungan ama tugas kita sehari-hari. Contohnya, jangan males nulis catatan yang diberikan sama guru disekolah (selain catatan kita lengkap, sebenarnya ini juga dapat melatih diri kita untuk menulis. Dengan catatan kita juga bisa ngembangin apa yang guru kita tuliskan).
Ketiga, mulai dari saat ini dan jangan nunda-nunda untuk menulis. Nah, untuk yang ini kamu mungkin perlu yang namanya buku kecil atau notebook untuk mencatat inspirasi yang mungkin secara ga’ sengaja kamu dapetin. Dan jangan lupa untuk terus ngebawa buku kecil ini. Karena sewaktu-waktu kamu bisa aja nemuin kosakata baru dan pengalaman baru. Akhirnya kamu butuh buku kecil ini deh sebagai tempat catatan.
Keempat, jangan malu untuk nunjukin hasil karyamu. Photocopy yang banyak terus bagiin deh ke temen-temen kamu. Dari sini kamu akan dapet banyak saran, kritikan dan mugkin aja cemoohan, tapi jangat buat itu semua menghalangi tekadmu, anggap aja semua itu merupakan cambukan untuk nunjukin bahwa Kamu tu bisa. Semangat!!!!
Kelima, coba kamu ikut organisasi yang disana ada hubungannya ama tulis-menulis. Contohnya nih, kamu bisa ikut itu tu Forum Penulis Muda atau singkatan kerennya FORLIMA.
Nah, gimana sama resepnya? Semoga resep yang sedikit ini bisa membantu kamu semua untuk ngikutin jejak para penulis, Karena apa??? Kalo kita tidak berkarya kita akan dilupakan dunia. Karena lewat karya kita inilah kita akan dikenal dan dikenang. Nunggu apa lagi, usia kita cuman sebentar dan semakin berkurang lho.
SELAMAT MENCOBA !!! (SP)
Komentar